sbrndevi
Senin, 30 Januari 2012
Senin, 16 Januari 2012
LIBURAN
Libur tahun baru
kemarin sepupu saya datang ke rumah. Mereka mengajak saya dan adik saya pergi ke dufan. Besoknya
kami sekeluarga pergi ke Bandung untuk menjenguk kakak saya dan berjalan-jalan
di Bandung. Setelah empat hari menginap di rumah saya, sepupu saya kembali
pulang.
Setelah menjemput kakak saya di Bandung, selama seminggu saya
hanya di rumah saja. Kami hanya bermain di rumah dan menonton film.
Minggu keduanya, saya pergi ke Solo. Kami menginap di rumah
nenek saya. Disana saya berbelanja batik dan berwisata kuliner. Saya juga
datang ke acara keluarga saya. Pada hari ketiga saya pergi ke Jogja bersama
sepupu-sepupu saya. Hanya sehari saya dan keluarga saya berada di Jogja. Kami
hanya berjalan-jalan di malioboro dan makan siang disana. Setelah itu saya dan
keluarga saya kembali ke Solo.
Pada malam tahun baru, di Solo diadakan Car Free Night . Jalan-jalan protokol disana ditutup untuk
kendaraan bermotor. Di kanan-kiri jalan terdapat banyak pertunjukan dari warga
Solo. Di tengah jalan juga diadakan konvoi dari sanggar-sanggar seni yang ada
di sana. Saya berjalan-jalan bersama sepupu saya melewati jalan protokol
tersebut. Kami juga membeli jagung bakar dan makanan-makanan yang dijual di
sepanjang jalan tersebut.
Pada pukul sebelas lewat, walikota Solo menaiki panggung
utama dan menghitung mundur atau countdown
tahun baru 2012. Setelah itu pesta kembang api diadakan. Saya dan sepupu
saya menyaksikan pesta kembang api sampai jam 1 lalu kami kembali ke rumah masing-masing.Keesokan
harinya, saya, kakak, adik, dan ibu saya kembali pulang ke Jakarta.
Karena masih tersisa beberapa hari di Jakarta, Amira Aulia,
mengajak saya untuk menonton film bersama Kezia Indahsavira, Salsabila, dan
Angghita Dewi Nadhifa. Kami memeilih menonton film Mission Impossible : Ghost
Protocol.
Sisanya saya hanya berada di rumah karena Labschool masih
libur.
Selesai.
Firdausya Paramita Sabrinadevi 8F
Selasa, 18 Oktober 2011
Perkembangan pendidikan Luar Biasa di Indonesia
Topik kartul bahasa Indonesia. yang butuh informasi tentang SLB baca aja (:
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR BIASA DI INDONESIA
Menurut UUD 1945 pasal
31 ayat 1 dijelaskan bahwa: tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran, maka dari itu siapa pun mereka yang berkewarganegaraan Indonesia,
normal atau tidak normal (berkebutuhan khusus) harus mendapat pendidikan yang
sesuai dengan keadaan mereka. Pendidikan luar biasa telah menjadi salah satu
sistem pendidikan nasional di Indonesia. Sistem pendidikan ini juga telah
diatur dalam undang-undang kependidikan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional
dalam Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
Pendidikan khusus
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, social,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Sistem pendidikan ini
dapat diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus. (http://luk.staff.ugm.ac.id
/2011).
Sistem pengajaran yang
dilakukan di sekolah luar biasa di Indonesia juga telah diatur oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Menurut frestialdi, “Di sekolah luar biasa ini juga memakai
kurikulum KTSP yang diperuntukkan bagi siswa SLB yang telah disesuaikan
tentunya. Materi yang diajarkan disini juga sama, tak berbeda dengan sekolah
umum.” Dewasa ini sekolah luar biasa di Indonesia juga turut berkembang. Di
Indonesia sekolah luar biasa terbagi juga dalam kelompok usia. frestialdi
mengatakan “Sekolah luar biasa di Indonesia
dimulai dari TKLB, SDLB, SMPLB, sampai SMALB” ( http://www.frestialdi.com
/2011).
Selain dikelompokkan
sesuai usia, sekolah luar biasa di Indonesia juga dikelompokkan
menurut kebutuhan yang dibutuhkan para siswanya. “Di Indonesia kita mengenal
bermacam-macam SLB antara lain:
1) SLB
bagian A untuk anak tuna netra
2) SLB
bagian B untuk anak tuna rungu
3) SLB
bagian C untuk anak tuna grahita
4) SLB
bagian D untuk anak tuna daksa
|
A.
Pengertian Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan luar biasa adalah suatu sistem pendidikan yang
diperuntukkan untuk anak yang bekebutuhan khusus seperti mempunyai kecacatan
fisik,emosional,mental atau social ataupun yang memiliki tingkat kesulitan
untuk menerima suatu pelajaran.
Pendidikan ini memang sengaja dirancang untuk membantu
para penyandang cacat agar memenuhi segala kemampuan yang mereka punya. Tetapi
program yang diberikan tidak jauh dari program pendidikan umum. Program yang
diterapkan dalam pendidikan luar biasa hanya disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing siswa.Secara singkat pendidikan luar biasa diadakan untuk
mengasah bakat atau kemampuan unik yang terdapat dalam diri siswanya.
Pendidikan luar biasa di Indonesia dilaksanakan berupa
satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah yang
diselenggarakan dalam bentuk Sekolah Luar Biasa atau SLB.
B.
Tujuan Diadakannya Pendidikan Luar Biasa
di Indonesia
Misi atau tujuan diadakannya pendidikan luar biasa di Indonesia
adalah agar mereka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat dapat
memperluas kesempatan mereka di masa yang akan datang. Dengan cara memberikan
ilmu pengetahuan yang juga diberikan kepada anak normal lainnya. Memberikan
pengalaman dan keterampilan agar mereka dapat memanfaatkan potensi yang mereka
punya.
Selain itu agar para penyandang cacat atau mereka yang
mempunyai kelainan khusus dapat dipandang sebagai seseorang yang ‘biasa’ atau
normal. Agar mereka dapat saling hidup berdampingan dengan orang normal lainnya
tanpa ada rasa saling membedakan satu sama lain.
C.
Sejarah Pendidikan Luar Biasa di
Indonesia
Sejarah perkembangan pendidikan luar biasa dimulai dari
kedatangannya orang-orang Belanda ke Indonesia pada tahun 1596-1942.
Awalnya mereka hanya memperkenalkan sistem pendidikan biasa dengan orientasi
barat di Indonesia.
Setelah itu mereka membuat lembaga-lembaga khusus bagi anak-anak penyandang
cacat. Lembaga ini pertama kali dibuka pada tahun 1901 untuk anak tuna netra di
Bandung. Dua
puluh enam tahun kemudian, pada tahun 1927 didirikan lagi lembaga khusus kedua
untuk anak tuna grahita dan terletak di Bandung.
Pada tahun 1930 mereka mendirikan kembali lembaga khusus untuk anak tuna rungu
yang juga ada di Bandung.
Setelah kemerdekaan pemerintah membuat undang-undang
tentang pendidikan. Mengenai mereka yang berkubutuhan khusus undang-undang
menyebutkan: Pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk
mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2). Pemerintah juga menerapkan batas usia
untuk menerima pendidikan. Anak yang berusia 6 tahun berhak mendapatkan
pendidikan sedangkan anak yang berusia 8 tahun wajib mendapatkan pendidikan
(pasal 8).
Karena sudah diatur dalam undang-undang, pemerintah lalu
membuat lembaga resmi yang dikhususkan untuk anak-anak penyandang
cacat/berkebutuhan khusus. Lembaga ini juga disebut sekolah, yaitu Sekolah Luar
Biasa (SLB).
D.
Sistem Pendidikan Luar Biasa di
Indonesia
Sistem pendidikan
luar biasa/khusus di Indonesia saat ini menggunakan metode segregasi. Sistem
segregasi adalah sistem dimana Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan anak non
ABK dipisahkan cara pendidikannya. Mulai dari kelas hingga sistem
pengajarannya. Selain itu sistem ini juga harus menguras bayak biaya yang
relative mahal. Siswa yang mengikuti sistem ini juga kurang bersosialisasi.
Banyak
orang yang tidak setuju dengan sistem segregasi ini. Dikarenakan sistem ini
membuat anak berkebutuhan khusus atau mereka yang menyandang cacat merasa
dibedakan dengan anak normal lainnya. Karena itu banyak sekolah-sekolah di
Indonesia mulai menjalankan sistem inklusif. Yaitu sekolah reguler mau menerima
ABK dengan kurikulum dan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan
ABK dan sesuai dengan
kelainan yang ia miliki. Sampai saat ini sistem inklusif baru dijalankan
sebagian sekolah reguler saja. Dikarenakan tidak semua pembimbing atau guru
dapat mengajarkan ABK.
Kenapa Kita Tak Bangga Dengan Bahasa Indonesia?
Bahasa menunjukkan bangsa. Setiap bangsa
pasti memiliki bahasanya sendiri, dan merasa bangga dengan bahasa
mereka. Bahkan mereka berusaha keras untuk memperkenalkan bahasa
bangsanya ke forum-forum international. Meskipun mereka tahu bahwa
bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional yang banyak dipakai
oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi. Kebanggaan itu akan terlihat
ketika mereka bernarsis diri dalam blog mereka seperti para peserta
didik saya yang sangat bangga dengan sekolahnya. Lihatlah wajah-wajah
mereka dalam foto di atas!
Saya
tertegun sesaat, ketika salah satu sahabat saya bercerita tentang
kunjungannya ke beberapa negara di Eropa. Orang Perancis sangat bangga
dengan bahasa nasionalnya. Setiap turis asing yang melancong ke
negerinya akan diarahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Perancis.
Begitupun dengan orang Jerman, dan Swiss. Berbeda sekali dengan negeri
yang kita cintai ini. Kita justru lebih suka berbahasa Inggris daripada
bahasa sendiri. Para turis asing yang berwisata ke negeri ini tidak kita
arahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Indonesia. Jarang sekali
saya temui, ada turis asing dari manca negara yang langsung diajarkan
bahasa Indonesia oleh guide atau pemandu wisata di negeri ini. Misalnya dengan kata-kata, “Hai apa kabar?” atau “Selamat datang di negeri impian dan negeri surgawi Indonesia”.
Hal yang lebih menyakitkan lagi, para
guru di sekolah RSBI diminta menyampaikan materi pelajarannya dalam dua
bahasa (Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia), dan kalau bisa bahasa
Inggrisnya lebih ditonjolkan ketimbang bahasa Indonesia, karena sekolah
sudah diharuskan untuk bertaraf internasional dengan menguasai bahasa
Inggris. Padahal tidak seperti itu seharusnya penerapan bilingual dalam
pembelajaran di sekolah.
Bahasa hanya sebagai sarana saja
menyampaikan pesan. Jadi, bila seorang guru ingin pesannya sampai kepada
para peserta didik, gunakanlah bahasa Indonesia dalam menyampaikan
materinya, dan bukan memakai bahasa Inggris yang terlihat keren
didengar, tetapi tidak dipahami pesannya oleh peserta didiknya. Oleh
karenanya, penerapan dua bahasa (bilingual) di sekolah-sekolah kita,
terutama sekolah RSBI/SBI harus dievaluasi segera agar supaya generasi
penerus bangsa ini bangga dengan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia harus terus dipakai
dalam dunia pendidikan kita. Posisinya tak boleh tergantikan dengan
bahasa internasional. Bahasa Indonesia harus terus berkembang, dan
dikembangkan oleh para guru di sekolah agar kesusastraan terus
bermetamorforsis mencapai keindahannya. Bahasa Indonesia harus menjadi
bahasa resmi di negeri sendiri dalam hal berkomunikasi. Dia harus
menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga
mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan
pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang
dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu
tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.Tak Terkecuali,
para blogger yang telah memiliki blog sendiri di internet, dan
mengelolanya secara mandiri.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia?
Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi trend
yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas
dasar itu, banyak lembaga menyelenggarakan lomba blog dengan maksud
untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog yang bernilai unggul,
baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang
termuat di dalam blog tersebut.
Lomba itu diadakan untuk membiasakan
diri para blogger agar mampu menulis dengan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Dengan begitu seorang blogger akan memiliki peran tersendiri
dalam mempublikasikan khasanah ilmu, dan kesusastraan Indonesia di ranah
maya.
Para pengelola blog atau blogger
seharusnya bangga dengan bahasa kita. Kebanggaannya itu harus
dipublikasikannya dalam bentuk tulisan atau postingan di blog yang
senantiasa mencerminkan kebanggaan dan kecintaan kepada bahasanya
sendiri. Berusaha untuk menyuguhkan informasi yang dapat dipahami dan
dimengerti dengan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja
para pengguna inernet (netter) yang membaca blognya itu.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa
Indonesia? Jawabnya, karena kita tidak membiasakan diri menulis dan
membaca dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu,
peran guru TIK sangat penting agar mampu mengarahkan para peserta
didiknya untuk mampu menulis dalam blog mereka dalam bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Sebagai seorang pengajar mata pelajaran
TIK di SMP, hal di atas itulah yang saya lakukan. Saya pun mengumpulkan
alamat link blog peserta didik dalam sebuah blog di http://materi-tik-smp.blogspot.com/.
Dengan begitu, saya bisa memantau tulisan-tulisan mereka, dan mengambil
tulisan terbaik untuk diterbitkan dalam majalah sekolah yang bernama GEMA SMP Labschool Jakarta. Mari bangga berbahasa Indonesia.
Artikel ini juga saya publikasikan di sini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
by : http://wijayalabs.com
Senin, 15 Agustus 2011
BUKBER 8F!
Senin tanggal 15 agustus 2011 kemaren gue dan anak 8F lainnya ada acara bukber di sekolah. karena pulang jam 1 jadi gue,kezia,chaciu dan ghitha main ke rumah fika. Disana gue nonton Insidious soalnya Kezia belom pernah nonton. ceritanya lumaya serem. keke sama ghita teriak-teriak. abis nonton kita langsung main di kamar fika, foto-foto dan tidur. jam 4 kita langsung pada mandi. selesainya baru jam 5. sebenernya kita mau berangkat setengah 5 aja tapi ternyata supirnya fika dateng telat. yaudah ahirnya kita berangkat setengah 6. di jalan ternyata macetnya astagfirullah. ahirnya buka di jalan juga pake aqua gelas sama good time. sampe depan labschool, ternyata ada kecelakaan. rame banget gara-gara korbannya dikerubungin. ada ambulan juga,kayaknya sih sampe meninggal. tapi gak tau juga. karena udah telat ahirnya kita langsung masuk sekolah. lari-lari sampe kelas. sampe di kelas malah udah pada selesai sholat. yaudah ahirnya kita sholat sendiri. waktu pulang gue dimarahin nyokap gara-gara telat hahaha abis gimana lagi
Minggu, 07 Agustus 2011
SALAM salaman
puasa tahun ini gue dapet tugas jaga anak labschool rawamangun dan cibubur SALAM. SALAM ini dimulai dari tanggal 3 sampai 5 agustus 2011. selama 3 hari itu gue nggak full ada di sekolah. hari pertama dateng pas sama jam sekolah biasa, setengah 7. tapi pas hari pertama itu gue lupa bawa rompi jadi nggak boleh tugas. udah telfon rumah tapi gaada yang bisa nganter. ahirnya gue diem aja di sekolah sambil nungguin temen-temen yang lain. ternyata jadwal osis diganti,kita sabar aja,mau gimana lagi. jam satu supir gue balik lagi ke sekolah gue minta di anter pulang aja karena ternyata gue tugas hari kedua. kezia sama fanny ikut gue pulang ke rumah karena mereka gaada kerjaan di sekolah. kita pulang bertiga.
sampai di rumah gue langsung nyiapin baju buat besoknya dan mandi. fanny sama kezia juga (numpang) mandi. sorenya gue,keke,fanny diajak buka puasa sama orang tua gue di gading.
abis buka kita mampir dulu ke arion beliin titipan mc'd temen-temen yang nggak kebagian makan sahur.
sampai sekolah kita nyuri-nyuri kesempatan buat masuk sekolah biar nggak ketauan kalo bawa makanan dari luar. kita berhasil!
padahal peraturannya kita nggak boleh bawa makanan dari luar,nggak boleh nginep juga kerena bukan tugas kita,dan nggak boleh delivery juga. tapi.......ya peraturan dibuat untuk dilanggar.
kita berhasil juga kan ahirnya, salah juga sih jaga salam tapi keluyuran hahaha
sampai di rumah gue langsung nyiapin baju buat besoknya dan mandi. fanny sama kezia juga (numpang) mandi. sorenya gue,keke,fanny diajak buka puasa sama orang tua gue di gading.
abis buka kita mampir dulu ke arion beliin titipan mc'd temen-temen yang nggak kebagian makan sahur.
sampai sekolah kita nyuri-nyuri kesempatan buat masuk sekolah biar nggak ketauan kalo bawa makanan dari luar. kita berhasil!
padahal peraturannya kita nggak boleh bawa makanan dari luar,nggak boleh nginep juga kerena bukan tugas kita,dan nggak boleh delivery juga. tapi.......ya peraturan dibuat untuk dilanggar.
kita berhasil juga kan ahirnya, salah juga sih jaga salam tapi keluyuran hahaha
Langganan:
Postingan (Atom)